FFD (Festival Film Digital): Wadah Ekspresi dan Kreativitas Siswa Digital Kelas VIII SMP Muhammadiyah Semin

Semin, 18 Juni 2025 – Terdengar sorak antusias dan tawa bahagia memenuhi ruang pemutaran film di SMP Muhammadiyah Semin. Hari ini menjadi momen istimewa bagi siswa-siswi Kelas VIII Program Khusus Digital karena mereka telah menyelesaikan salah satu tantangan terbesarnya selama satu tahun: Ujian Akhir Semester berbentuk Festival Film Digital (FFD).

FFD bukan sekadar ujian berbasis tugas biasa. Ini adalah proyek kreatif dan kolaboratif yang melibatkan berbagai aspek keterampilan digital. Mulai dari penulisan naskah film pendek, desain poster teatrikal, hingga proses produksi dan penyuntingan film secara mandiri, semua dikerjakan dalam format kerja kelompok. Acara puncak hari ini adalah sesi pemutaran film (nobar) yang dilanjutkan dengan presentasi karya di hadapan tim penguji dan penanggung jawab program.

Tahun ini, siswa diuji secara langsung oleh Kepala SMP Muhammadiyah Semin, Bapak Sudadi, M.Pd., dan Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ibu Vitroh Tri Noviyarti, S.Pd., yang dengan serius menilai tidak hanya hasil akhir film, tapi juga ide cerita, alur produksi, serta kemampuan siswa dalam menyampaikan presentasi yang komunikatif dan meyakinkan.

Salah satu tokoh penting di balik program ini adalah Putut Catur Utomo, S.Kom, penanggung jawab Program Khusus Digital. Meski menyadari bahwa hasil proyek belum sepenuhnya sempurna, ia merasa sangat bangga melihat sejauh mana siswa-siswi berkembang dalam hal kreativitas, keberanian berekspresi, dan kedisiplinan menyelesaikan tugas dari tahap awal hingga presentasi.

“Karya mereka belum tentu sempurna secara teknis, tapi semangat, keberanian mencoba, dan proses belajarnya sungguh luar biasa. Itu yang membuat saya terharu dan bangga,” ujar Putut saat memberi sambutan penutup FFD.

Salah satu kelompok menampilkan film bertema anti bullying yang dibalut dalam kisah persahabatan sederhana, sementara kelompok lain mengangkat isu kejujuran di sekolah dengan pendekatan satir. Semua film yang ditayangkan menunjukkan keberagaman gagasan dan keberanian untuk menyampaikan pesan yang kuat, meski dengan alat produksi yang terbatas.

Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang penilaian akhir, tapi juga menjadi cerminan dari filosofi pembelajaran di Program Khusus Digital, yakni mengembangkan siswa agar melek teknologi, komunikatif, kreatif, dan berani tampil di depan publik. Melalui kegiatan seperti ini, sekolah berharap siswa tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mempraktikkan pengetahuan digital secara nyata dan aplikatif.

Kepala Sekolah, Bapak Sudadi, M.Pd., menyampaikan apresiasinya atas kegiatan ini. Ia berharap program ini terus dikembangkan dan mampu mencetak generasi yang unggul di bidang teknologi dan komunikasi digital.

“Kami bangga melihat siswa mampu mengekspresikan gagasan lewat media visual. Ini adalah awal yang baik untuk melatih mental, karakter, dan kemampuan digital mereka,” ucapnya.

Dengan terselenggaranya Festival Film Digital ini, SMP Muhammadiyah Semin membuktikan komitmennya dalam menghadirkan pendidikan yang adaptif dan kontekstual terhadap perkembangan zaman. Tak hanya belajar di kelas, siswa juga diberi ruang untuk tumbuh sebagai pribadi yang kreatif, berani, dan siap menghadapi dunia digital secara nyata.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *